Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2329



Bab 2329

Bab 2329 Pesan Terakhir

Setelah dua bulan pengobatan, Dewi akhirnya membawa Tracy kembali dari ambang kematian. Original from NôvelDrama.Org.

Sangat disesali Lorenzo terlambat menemukan Dewi, melewatkan waktu pengobatan terbaik bagi Tracy, jadi Tracy memiliki beberapa gejala sisa ….

Namun gejala ini masih memiliki peluang untuk disembuhkan di masa mendatang, hanya butuh waktu untuk meneliti pilihan pengobatan baru, juga harus menunggu tubuh Tracy pulih terlebih dahulu

Dewi tinggal di Snowy selama 2 bulan, dalam dua bulan ini ia tidak hanya mengobati Tracy, pada saat bersamaan, ia juga meluangkan waktu untuk mengobati dua orang penting lainnya, ia begitu sibuk setiap harinya.

Namun kali ini, ia menghasilkan sangat banyak uang.

Sebelumnya ia meninggalkan semua hartanya untuk panti asuhan, ia hanya mengambil sedikit untuk dirinya bersembunyi, namun kini, ia kembali menjadi seorang wanita kaya, sekujur tubuhnya beraroma uang

la berbicara dengan lebih lantang, tatapan matanya penuh kehidupan, ia tampil dengan bangga.

Melihatnya yang seperti ini, Lorenzo tidak tahan untuk menggodanya, “Ada uang, jadi lebih percaya diri.”

“Tentu saja!”

Dewi mengangkat alisnya dengan bangga, mendesak Jasper untuk membantunya membawakan koper, ia sudah harus pergi.

Lorenzo hendak mempertahankannya, namun ia begitu tegas, “Sudah kubilang, setelah selesai dengan pengobatan, aku akan pergi, kamu harus menepati janjimu!”

“Sekarang Keluarga Moore sudah stabil, aku jamin tidak akan terjadi hal seperti itu lagi….”

Lorenzo tidak rela ia pergi, namun juga tidak dapat merangkai kata–kata yang indah untuk membiarkannya tetap tinggal.

“Siapa yang bisa menjamin tidak akan terjadi apa–apa di masa depan?” Dewi tertawa dingin, “Aku saja tidak bisa menjamin seperti apa masa depanku, apa kamu bisa? Jika kamu bisa, dari awal tidak akan terjadi apa pun….

Lorenzo terdiam dan paham setengah mendengar perkataan ini.

“Jaga dirimu baik–baik, sampai jumpa.”

Dewi meninggalkan kata–kata ini, ia pun pergi tanpa menoleh lagi..

Lorenzo menatapnya berpamitan dengan Bibi Nola dan yang lainnya, menatapnya masuk ke dalam mobil, menatap mobil itu melaju pergi, matanya terus mengikutinya sepanjang waktu ….

la tidak memaksanya untuk tinggal, mungkin karena ia juga tidak tahu harus berbuat apa.

Namun di dalam hatinya sangat jelas, sampai nanti Keluarga Moore sudah stabil, sampai nanti Presiden sudah turun takhta, ia pasti akan menjemputnya kembali dan keluarganya akan bersatu kembali…..

Kini, ia punya hal yang penting untuk dikerjakan, yaitu melatih adiknya menjadi orang yang kuat, membiarkannya kembali ke Keluarga Wallance untuk balas dendam!

Keluarga Wallance berani mengusik adik perempuan Lorenzo, dendam ini, pasti harus

terbalaskan.

Setelah kembali ke Kota Tua, Dewi merawat anak–anak dengan tenang, fokus meracik obat- obatan untuk menyembuhkan anak–anak, agar mereka kembali sehat sepenuhnya….

Pada saat bersamaan, ia juga menyempurnakan senjata dan obat–obatan rahasia, agar dapat ia gunakan sebagai alat pertahanan diri dalam menghadapi bahaya.

Kini ia sudah meracik berbagai macam obat–obatan rahasia dan senjata yang hebat, yang bisa digunakan dalam berbagai situasi, ia kini menjadi semakin percaya diri….

la juga mengajarkan Brandon cara menggunakan senjata dan racun–racun ini, jika suatu hari terjadi sesuatu, ia dapat menggunakannya untuk melindungi dirinya sendiri, melindungi anak-

anak.

Selain itu, ia memberikan semua uang yang didapat dari hasil pengobatannya ke rekening Brandon, memintanya untuk menyimpannya dan mengelolanya dengan benar, asalkan ia tidak bermain–main, uang itu cukup untuk Brandon dan ketiga anaknya pakai seumur hidup…..

Mendengar perintah Dewi, Brandon merasa sedikit gelisah, tidak tenang, “Dewi, kenapa aku merasa sepertinya kamu sedang memberikan pesan terakhir? Apa terjadi sesuatu?”

“Kamu ingin dengar kebenaran atau kebohongan?” Dewi bertanya secara langsung.

“Hah….” Brandon tertegun sejenak, “Benar–benar terjadi sesuatu? Jangan menakutiku.”

“Sebenarnya bukan apa–apa.” Dewi memikirkannya sejenak, ia berkata dengan ringan, “Akhir- akhir ini setiap malam aku sering merasa sakit pada hatiku, Tabib Hansen sering bilang, ada bagian dari hatiku yang hilang, melahirkan anak akan membuatku terluka.”

“Sebelumnya aku kira, merasa tidak nyaman adalah wajar karena tubuhku lemas pasca melahirkan, tapi sekarang setelah melewati masa pasca melahirkan, aku masih merasa tidak nyaman, jadi aku memeriksa tubuhku ….”

“Benar saja, hatiku kini perlahan–lahan mengalami kerusakan.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.